Senin, 24 Maret 2014

Rencana Distribusi

BAB I
PENDAHULUAN
A.     Latar Belakang
Perusahaan merupakan objek dari ilmu ekonomi, dimana perusahaan adalah suatu lembaga yang diorganisir dan dijalankan untuk menyediakan barang dan jasa bagi masyarakat dengan motif keuntungan. Dalam usaha menyediakan barang dan jasa tersebut perusahaan melakukan berbagai kegiatan seperti: produksi, pemasaran, pembelanjaan, pendistribusian, riset, dan pengembangan.
Bagi suatu perusahaan, kegiatan yang merupakan garis depan yang langsung berhubungan dengan konsumen adalah pemasaran. Salah satu kegiatan pemasaran yang langsung berhubungan dengan konsumen dan mempunyai peranan yang cukup besar dalam menciptakan suatu barang adalah distribusi.
Distribusi berfungsi sebagai jembatan antara produsen dengan konsumen dimana kegiatannya yaitu mengusahakan barang/jasa agar dapat tersalurkan dari produsen ke konsumen dalam waktu dan tempat yang tepat.
Distribusi merupakan bagian dari pemasaran yang dapat memperkuat kegiatan pemasaran. Jika tidak dikelola dengan sebaik-baiknya akan dapat menghancurkan perusahaan.

B.     Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas dapat diambil suatu permasalahan yang dihadapi yakni seberapa pentingnya distribusi bagi suatu perusahaan.

C.     Tujuan Penulisan
a.       Menjelaskan apakah pengertian dari saluran distribusi
b.      Menjelaskan jenis – jenis saluran distribusi
c.       Menjelaskan peranan dari saluran distribusi
d.      Menjelaskan bentuk – bentuk perantara yang digunakan dalam distribusi
e.       Menjelaskan  jenis cakupan pasar yang berada pada saluran distribusi
f.       Menjelaskan bentuk – bentuk transportasi yang digunakan pada saluran distribusi
g.      Menjelaskan apa saja usaha – usaha yang dapat dilakukan untuk mempercepat saluran distribusi
h.      Menjelaskan tentang latar belakang distributor
BAB II
PEMBAHASAN

A.    PENGERTIAN SALURAN DISTRIBUSI
Distribusi atau juga disebut saluran perdagangan dapat didefinisikan secara sederhana sebagai wadah yang digunakan oleh produsen untuk menyalurkan barang atau jasa sampai ke konsumen atau pemakai industri. Distribusi mengusahakan agar barang/jasa cepat tersedia dan dapat dicapai konsumen pada tempat dan waktu yang tepat, sehingga kesenjangan antara produsen dan konsumen dapat dijembatani.
Adapun lembaga-lembaga yang ikut anbil bagian dalam penyaluran barang adalah:
·         Produsen
·         Perantara (pedagang dan agen)
·         Konsumen akhir atau pemakai industri

B.     JENIS - JENIS SALURAN DISTRIBUSI
Saluran Langsung
Ketika produsen suatu produk melakukan transaksi secara langsung dengan pelanggan, maka tidak akan ada keterlibatan pihak perantara pemasaran, situasi ini disebut dengan saluran langsung. Keuntungan dari saluran langsung adalah seluruh selisih antara biaya produsen dengan harga yang dibayar oleh pelanggan jatuh ke tangan produsen. Keuntungan lainnya adalah produsen mudah mendapatkan umpan balik langsung akan produk-produknya.
Sedangkan kerugian dari saluran langsung adalah produsen yang menggunakan saluran langsung membutuhkan lebih banyak karyawan, selain itu produsen yang menggunakan saluran langsung harus menanggung beban yang lebih besar untuk mempromosikan produknya. Kerugian lain dari saluran langsung adalah pihak produsen kemungkinan harus menjual produknya secara kredit ketika menjual langsung ke pelanggan.

Saluran Satu Tingkat
            Dalam saluran satu tingkat (one level channel) terdapat satu perantara pemasaran diantara produsen dan konsumen. Beberapa perantara pemasaran yang disebut pedagang (merchants), menjadi pemilik produk dan kemudian menjualnya kembali. Perantara lain yang disebut agen (agent), mempertemukan pembeli dengan penjual produk tanpa menjadi pemilik produk tersebut.
Saluran Dua Tingkat
            Beberapa produk akan melalui saluran distribusi dua tingkat (two level channel of distribution), dimana terdapat dua perantara pemasaran diantara produsen dan konsumen. Perantaranya bisa berupa pedagang ataupun agen.

Faktor – Faktor Penentu Saluran Distribusi yang Optimal
Saluran distribusi yang optimal bergantung pada karakteristik – karekteristik produk terkait, misalnya kemudahan transportasi dan tingkat standardisasi. Kemampuan perusahaan untuk memenuhi pesanan melalui internet juga merupakan salah satu faktor penentu.
Kemudahan Transportasi. Jika suatu produk dapat dengan mudah ditransportasikan, saluran distribusi kemungkinan besar melibatkan pihak perantara. Jika produk tidak dapat ditransportasikan produsen bisa mencoba untuk menjual produk tersebut langsung ke pelanggan. Untuk itu, kemudahan transportasi menjadi salah satu faktor penentu saluran distribusi yang optimal.
Tingkat Standardisasi. Produk – produk yang terstandardisasi memiliki kemungkinan lebih besar untuk melibatkan perantara. Ketika spesifikasi produk sedikit berbeda (unik) untuk setiap pelanggan produsen harus melakukan transaksi langsung dengan pelanggan.
Pesanan Melalui Internet. Perusahaan yang memenuhi pesanan melalui internet cenderung menggunakan saluran langsung karena situs web-nya berfungsi sebagai toko ritel.



C.    PERANAN SALURAN DISTRIBUSI
Berikut adalah peranan saluran distribusi yang digunakan produsen antara lain :
·         Menyalurkan barang dan jasa ke konsumen
·         Menjembatani kepentingan dengan konsumen
·         Memberikan layanan penunjang kepada konsumen
·         Menangkap perubahan perilaku konsumen maupun perilaku konsumen
·         Mencari informasi pasar
·         Melakukan kegiatan penelitian pasar
·         Membantu menyediakan dana dalam kegiatan pemasaran
·         Menggalangkan kegiatan promosi penjualan
·         Menimbun atau menyimpan sementara sebelum barang tersebut disalurkan ke konsumen

D.    BENTUK-BENTUK PERANTARA
Saluran distribusi merupakan suatu struktur yang menggambarkan situasi pemasaran yang berbeda oleh berbagai macam perusahaan atau lembaga usaha. Dalam sistem distribusinya produsen sering menggunakan perantara sebagai penyalurnya. Perantara ini merupakan suatu kegiatan usaha yang berdiri sendiri, berada diantara produsen dan konsumen akhir atau pemakai industri.
Perantara dapat digolongkan menjadi dua golongan, yaitu :
Perantara pedagang
Perantara pedagang bertanggung jawab terhadap pemilikan semua barang yang dipasarkannya. Ada dua kelompok yang termasuk dalam perantara pedagang, yaitu:
1.      Pedagang besar (whole saler) yaitu suatu unit usaha yang membeli dan menjual kembali barang/jasa kepada pengecer dan pedagang lainnya atau kepada pemakai industri.
Pedagang besar dapat digolongkan menjadi:
a)    Pedagang besar dengan servis penuh (full-service wholesaler) merupakan jenis pedagang yang menjalankan semua fungsi pemasaran. Adapun fungsi-fungsinya yaitu:

·      Fungsi pembelian, membeli barang untuk dijual lagi
·      Fungsi penjualan, menjual barang kepada para pengecer
·      Fungsi pembagian, pembagian barang pada pasar yang dikuasainya baik dalam jumlah, ukuran, warna, kualitas, maupun harganya.
·      Fungsi pengangkutan, pengangkutan barang yang dijual kepada pembeli
·      Fungsi pembelanjaan, menyediakan dana yang memadai untuk menjalankan operasinya
·      Fungsi penyimpanan, menyediakan dan memelihara fasilitas penyimpanan barang yang memadai
·      Fungsi penanggungan risiko, menanggung segala jenis risiko
·      Fungsi informasi dan saran manajemen, memberikan saran dan informasi kepada produsen mengenai hal yang berkaitan dengan keadaan pasar

b)   Pedagang besar dengan fungsi terbatas (limited function wholesaler) merupakan pedagang yang melakukan fungsi pemasaran secara terbartas. Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan efisiensi dan mengurangi biaya operasi.

2.      Pengecer (retailer) yaitu lembaga yang melakukan usaha menjual barang kepada konsumen akhir untuk keperluan pribadi. Fungsi pengecer adalah memberi pelayanan kepada konsumen agar mereka dapat melakukan pembelian dengan cara yang paling mudah. Disamping itu pengecer juga bertanggung jawab menyediakan berbagai macam barang yang baik dengan harga yang layak.
Pengecer dapat digolongkan berdasarkan : (a) ukuran toko, (b) banyaknya product line, (c) lokasi geografis. (d) bentuk kepemilikan, dan (e) metode operasinya.
a)    Ukuran toko
Untuk mengetahui ukuran toko dapat dilihat pada volume penjualannya. Masing-masing pengecer mempunyai ukuran yang berbeda-beda, sehingga seluruh kegiatan pengecer dipengaruhi oleh besarnya volume penjualan pengecer tersebut
b)   Banyaknya product line
Menurut banyaknya product line, pengecer dapat digolongkan ke dalam:
·         General merchandise store, ialah toko yang menjual berbagai macam barang atau produk, contohnya toko serba ada
·         Single-line store, ialah toko yang menjual kelompok barang yang sejenis.. Contohnya, toko makanan, toko mebel, toko alat-alat olahraga, dan sebagainya
·         Specialty store, ialah  toko yang menjual barang khusus, contohnya, toko tembakau, toko roti, dan sebagainya
c)    Lokasi geografis
·         Pengecer yang berada di kota
·         Pengecer yang berada di desa
d)   Bentuk pemilikan
·         Toko berangkai, ialah beberapa toko yang berada dalam satu organisasi yang dimiliki oleh sekelompok orang
·         Toko independen, ialah toko yang berdiri sendiri dimana pemilik mempunyai kebebasan yang lebih besar dalam menentukan kebijaksanaan dan strateginya
e)    Metoda operasinya
·         Perdagangan eceran dalam toko (in-store retailing), meliputi :
§  Perdangangan eceran dengan servis penuh
§  Perdagangan eceran supermarket
§  Pedagang eceran dengan potongan
·         Perdagangan eceran tanpa toko (non-store retailing), meliputi :
§  Penjualan melalui pos
§  Penjualan melalui mesin otomatis

Perantara agen
Perantara agen (agent middleman) ini tidak mempunyai hak milik atas semua barang yang mereka tangani. Perantara agen dapat digolongkan ke dalam dua golongan, yaitu:
1.      Agen penunjang, secara aktif ikut dalam pemindahan barang-barang dari produsen ke konsumen, misalnya: agen pengangkutan, makelar, dan sebagainya.
2.      Agen pelengkap, tidak secara aktif ikut dalam pemindahan barang-barang tetapi mereka ikut memberikan bantuan serta memperlancar pemindahan tersebut, misalnya: perusahaan asuransi, bank, dan sebagainya.
E.     JENIS CAKUPAN PASAR
            Perusahaan harus menentukan tingkat cakupan pasar yang dapat memberi kemudahan akses bagi produk – produknya kepada pelanggan, tetapi perusahaan tersebut juga perlu memastikan bahwa setiap gerai mampu menjual produk – produknya. Cakupan pasar (market coverage) dapat diklarifikasikan menjadi distribusi intesif, distribusi selektif, dan distribusi eksklusif.
Distribusi Intensif
            Distribusi intensif (Intensive Distribution) ialah pendistribusian suatu produk ke sebagian besar gerai/toko (terutama pengecer) sebanyak mungkin yang betujuan agar produk dapat dengan mudah sampai pada konsumen. Jenis barang yang disalurkan biasanya berbentuk barang konsumsi ataupun barang industri jenis perlengkapan operasi. Perusahaan yang menggunakan distribusi intensif, memastikan bahwa pelanggan memiliki akses yang mudah ke produk. Hal ini bertujuan agar mencapai tingkatan cakupan pasar yang tinggi ke seluruh jenis pelanggan. 
Distribusi Selektif
            Distribusi Selektif (Selective Distribution) berusaha memilih sejumlah pedagang besar/pengecer yang terbatas. Hal ini dilakukan karena membutuhkan pertimbangan yang khusus dalam menentukan pendistribusian ke perantara. Sebab, barang – barang yang didistribusikan memerlukan penguasaan dan keahlian khusus dari pengelola gerai. Jenis barang yang disalurkan, biasanya berbentuk barang spesial ataupun peralatan ekstra seperti komputer, printer, dan sebagainya.
Distribusi Eksklusif
            Distribusi Eksklusif (Exclusive Distribution) penditribusian suatu produk hanya melalui satu atau sedikit pedagang besar/pengecer. Distribusi ini merupakan bentuk distribusi selektif yang ekstrim. Jadi produsen hanya menjual barangnya kepada satu pedagang besar atau satu pengecer saja. Jenis barang yang disalurkan biasanya berbentuk barang spesial yang jumlah persediannya cukup, serta diperlukan pelayanan sesudah penjualan.



F.     BENTUK-BENTUK TRANSPORTASI
Setiap distribusi produk dari produsen ke distributor atau dari distributor ke peritel membutuhkan transportasi. Bentuk transportasi yang tidak efisien mengakibatkan biaya yang lebih tinggi dan laba yang rendah bagi perusahaan. Untuk setiap bentuk transportasi, perusahaan hedaknya memperhatikan waktu, biaya, dan ketersediaannya 
Memilih Transportasi yang Digunakan untuk Mendistribusikan Produk
Setiap distribusi produk dari produsen ke distributor atau dari distributor ke paritel membutuhkan transportasi. Bentuk transportasi yang tidak efisien mengakibatkan biaya yang lebih tinggi dan laba yang lebih rendah bagi perusahaan. Penilaian ini memungkinkan perusahaan memilih metode transportasi yang optimal.
Truk. Truk pada umumnya berfungsi sebagai transportasi karena dapat menjangkau tujuan manapun di darat. Truk biasanya mengirimkan produk dengan cepat dan dapat melakukan beberapa pemberhentian.
Kereta Api. Kereta api berfungsi untuk produk – produk berat, khususnya ketika pengirim dan penerima memilik lokasi yang berdekatan dengan stasiun kereta api. Oleh karena sistem jalan memungkinkan akses yang lebih luas dibanding rel kereta api, kereta api menjadi tidak terlalu bermanfaat untuk transportasi jarak dekat.
Udara. Transportasi udara sangat cepat dan relative tidak mahal untuk barang – barang ringan seperti chip computer dan perhiasan. Untuk produk – produk berat dalam jumlah besar, alat transportasi lainnya menjadi alternatif yang lebih baik.
Air. Transportasi air sering kali berfungsi untuk mengirim produk – produk dalam jumlah besar dan perdagangan internasional seperti mobil.
Saluran Pipa. Untuk produk – produk seperti minyak dan gas, saluran pipa dapat menjadi metode yang efektif untuk transportasi. Akan tetapi penggunaan saluran pipa terbatas hanya untuk beberapa jenis produk saja.

G.    Mempercepat Proses Distribusi
            Struktur Sistem distribusi sebuah perusahaan akan memengaruhi kinerjanya. Proses distribusi yang terlalu panjang memberikan pengaruh buruk yang merugikan. Produk akan membutuhkan waktu yang lebih lama untuk sampai ke tangan pelanggan, yang memungkinkan pesaing memasok lebih dulu ke pasar.
            Proses distribusi yang lambat juga mengakibatkan jangka waktu yang terlalu lama dari perusahaan menginvestasikan dana untuk menghasilkan produk hingga akhirnya menerima pendapatan dari penjualan produk. Melihat pengaruh buruk yang dapat ditimbulkan dari proses distribusi yang lambat tersebut, maka penting untuk kita berusaha mempercepat proses distribusi. Beberapa usaha – usaha yang dapat dilakukan untuk mempercepat proses distribusi adalah:
Memperlancar Saluran – Saluran Distribusi
Ketika produk yang dihasilkan ringan (seperti microchip) dan dapat dengan mudah dikirim melalui pos ke pelanggan, maka kita dapat memperlancar saluran distribusinya dengan cara meniadakan satu tingkat proses distribusi seperti menghapuskan beberapa penggunaan gudang untuk keperluan distribusi sehingga mampu mengurangi waktu pengiriman perusahaan pada umumnya. Namun untuk produk – produk berat yang tidak dapat dikirim dengan mudah melalui pos, keberadaan gudang masih tetap dibutuhkan.
Menggunakan Internet untuk Distribusi
            Internet telah memperlancar distribusi dengan memberikan informasi melalui situs Web sehingga menghapus jarak antara produsen dan konsumen,sekaligus menghapus kebutuhan akan adanya distributor, dan peritel. Ketika perusahaan menjual produk – produknya secara langsung kepada pelanggan tanpa memanfaatkan toko – toko ritel, maka perusahaan tersebut dapat meningkatkan tingkat efisiensinya.
Memadukan Proses Produksi dengan Proses Distribusi
            Proses distribusi juga dapat dipercepat melalui peningkatan interaksinya pada proses produksi begitu juga sebaliknya, sebab proses distribusi dengan proses produksi saling berkaitan antara satu dengan lainnya. Jika salah satu langkah dalam proses produksi maupun distribusi mengalami gangguan dan memperpanjang waktu, maka produk tidak akan dapat didistribusikan atau diproduksi secara tepat waktu.

H.    Latar Belakang Distributor
Distributor adalah perantara yang membeli produk dari produsen dan menjualnya ke para peritel. Mereka berguna baik untuk produsen maupun peritel.
Bagaimana Distributor Melayani Produsen
Distributor memberikan lima jasa penting bagi produsen:
Ø  Pergudangan
Ø  Keahlian menjual
Ø  Pengiriman ke peritel
Ø  Penanggungan risiko kredit
Ø  Informasi

Pergudangan. Distributor membeli produk dari produsen dalam jumlah besar dan menyimpan produk – produk tersebut di gudang milik mereka. Jadi produsen tidak perlu menggunakan ruangan mereka sendiri untuk menyimpan produk. Selain itu, produsen memiliki persediaan yang lebih sedikit dan karenanya tidak perlu menginvestasikan terlalu banyak dana untuk persediaan.

Keahlian Menjual. Distributor menggunakan keahlian menjual mereka ketika menjual produk kepada peritel. Keputusan peritel untuk membeli produk – produk tertentu terutama berasal dari bujukan distributor. Setelah distributor mampu membujuk peritel untuk membeli produk, distributor tersebut akan secara berkala menghubungi peritel untuk mengetahui apakah mereka masih membutuhkan produk tersebut.
Pengiriman ke Peritel. Distributor bertanggung jawab atas pengiriman produk ke berbagai peritel. Oleh sebab itu, produsen tidak perlu lagi memikirkan banyaknya pengiriman yang harus dilakukan. Sebagai gantinya, produsen dapat melakukan pengiriman dalam jumlah besar ke distributor.
Penanggungan Risiko Kredit. Ketika distributor membeli produk dari produsen dan menjualnya kepada peritel secara kredit, maka biasanya distributor akan menanggung risiko kreditnya (risiko tagihan yang tidak terbayar). Dalam hal ini, produsen tidak perlu lagi mengkhawatirkan risiko kredit dari peritel.
Informasi. Distributor sering kali menerima umpan balik dari peritel dan dapat memberikan informasi yang berharga kepada produsen.



Bagaimana Distributor Melayani Peritel
Distributor memberikan lima jasa penting bagi peritel:
Ø  Pergudangan
Ø  Promosi
Ø  Pemajangan (display)
Ø  Kredit
Ø  Informasi


Pergudangan. Distributor dapat menyimpan cukup banyak persediaan sehingga peritel dapat melakukan pemesanan dalam jumlah kecil berulang kali. Jadi, peritel tidak perlu menyimpan persediaan dalam jumlah besar karena distributor memiliki cukup persediaan untuk memenuhi setiap pesanan dengan cepat.

Promosi. Distributor kadang kala mempromosikan produk – produk mereka, dan usaha – usaha seperti ini dapat meningkatkan penjualan produk – produk tersebut di toko ritel.

Pemajangan. Beberapa distributor membuat pajangan produk untuk peritel. Pajangan ini sering kali dirancang guna menaik perhatian pelanggan dan hanya membutuhkan sedikit tempat.

Kredit. Distributor terkadang menawarkan produk kepada peritel secara kredit. Hal ini akan memberikan semacam bentuk pendanaan kepada peritel, yang kemungkinan harus meminjam dana terlebih dahulu jika mereka diharuskan untuk melakukan pembayaran ketika menerima produk.

Informasi. Distributor dapat menginformasikan kebijakan – kebijakan yang diterapkan oleh peritel – peritel lain sehubungan dengan penentuan harga produk, obral khusus, atau perubahan dalam jam buka toko kepada peritel. Peritel kemudian dapat menggunakan jenis informasi seperi ini ketika menciptakan kebijakannya sendiri yang memang berkaitan.




I.       Soal – Soal dan Jawaban

1.      Faktor – faktor apa sajakah yang harus dipertimbangkan sebelum memilih saluran distribusi?
Jawaban:
a.      Faktor Pertimbangan Pasar
Oleh karena saluran distribusi sangat dipengaruhi oleh pola pembelian konsumen, maka keadaan pasar adalah faktor penentu dalam memilih saluran distribusi. Pertimbangan pasar yang harus diperhatikan adalah bagaimana sifat pasar, jumlah pembeli potensialnya, konsentrasi pasar secara geografis, jumlah pesanan yang mungkin keluar, dan kebiasaan konsumen dalam melakukan pembelian.
b.      Faktor Pertimbangan Barang
Barang yang di jual kita harus ketahui nilai per unitnya, berapa biaya pengangkutan dalam hubungannya dengan besar kecilnya barang, bagaimana kualitas barang, serta bagaimana cara penggunaan dan pemeliharaannya.
c.       Faktor Pertimbangan Perusahaan
Faktor ini berhubungan dengan manajemen perusahaan tersebut, seperti pengalaman dan kemampuan pihak manajemen, pengawasan, serta pelayanan yang diberikan. Sumber dana juga termasuk dalam faktor ini.
d.      Faktor Pertimbangan Perantara
Faktor ini berkaitan dengan pelayanan yang akan diberikan oleh perantara, kegunaan dari perantara yang akan di pakai, dan bagaimana sikap perantara terhadap kebijakan produsen.

2.      Sebutkan apa saja keuntungan dan kerugian dari distribusi intensif, distribusi selektif, dan distribusi eksklusif?
a.       Distribusi Intensif
Ø  Keuntungan:
dengan menggunakan distribusi intensif akan memberikan kemudahan akses kepada pelanggan.
Ø  Kerugian:
Karena adanya kemungkinan bagi pelanggan untuk tidak membeli produk tersebut, banyak gerai jadi tidak mau menerima sejumlah produk yang ditawarkan.


b.      Distribusi Selektif
Ø  Keuntungan:
Dalam distribusi selektif ini hanya berfokus pada gerai dimana karyawan memiliki keahlian dalam menjual produk tersebut  dan, atau  pada gerai  yang mengajukan permintaan produk.
Ø  Kerugian:
Produk yang dijual tidak dapat diakses semudah jika produk tersebut didistribusikan dengan secara intesif, oleh karena distribusi bersifat selektif.

c.       Distribusi Eksklusif
Ø  Keuntungan:
Produsen dapat memastikan bahwa gerai – gerai tempat produk didistribusikan mampu melayani dengan baik dan produk akan dianggap prestisius karena distribusi hanya berfokus pada sedikit gerai.
Ø  Kerugian:
Pelanggan akan memiliki akses yang sangat terbatas karena distribusi yang bersifat eksklusif.











BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Dalam suatu perusahaan Distribusi memiliki peranan yang cukup penting. Hal ini dikarenakan Distribusi berfungsi sebagai jembatan antara produsen dengan konsumen dimana kegiatannya yaitu mengusahakan barang/jasa agar dapat tersalurkan dari produsen ke konsumen dalam waktu dan tempat yang tepat. Saluran distribusi yang optimal bergantung pada karakteristik – karekteristik produk terkait, misalnya kemudahan transportasi dan tingkat standardisasi. Kemampuan perusahaan untuk memenuhi pesanan melalui internet juga merupakan salah satu faktor penentu karena itu dalam suatu distribusi hal – hal tersebut tidak boleh dilupakan. Struktur Sistem distribusi sebuah perusahaan akan memengaruhi kinerjanya. Proses distribusi yang terlalu panjang memberikan pengaruh buruk yang merugikan, sebab itu penting untuk kita berusaha mempercepat proses distribusi.
.Dalam sistem distribusinya produsen sering menggunakan perantara sebagai penyalurnya yang digolongkan menjadi dua, yaitu perantara pedagang dan perantara agen. Perantara ini merupakan suatu kegiatan usaha yang berdiri sendiri, berada diantara produsen dan konsumen akhir atau pemakai industri sehingga dalam distribusi, peran perantara juga tidak boleh disepelekan, sebab tanpa perantara beberapa perusahaan akan sulit untuk berhubungan dengan konsumennya.





DAFTAR PUSTAKA

Madura, Jeff. 2007. Introduction To Bussiness, book 2, ed. Jakarta: Salemba Empat
Swastha, Basu. 1996. Azaz-Azaz Marketing. Edisi ketiga. Yogyakarta: Liberty Yogyakarta


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Blogger news

Blogroll