Senin, 24 Maret 2014

KARAKTERISTIK KHUSUS DARI MANAJEMEN PERUSAHAAN KECIL

BAB I
PENDAHULUAN

Bagi seorang atau sekelompok wirausahawan, salah satu dilema yang umum dihadapi ketika perusahaannya menjadi berkembang adalah pilihan dalam menentukan gaya bisnis apa yang sebaiknya diterapkan di dalam manajemennya. Ketika perusahaan masih berskala kecil, manajemen keluarga masih bisa digunakan, tetapi semakin lebar perkembangan usaha maka gaya manajemen pun harus berkembang karena tidak lagi mampu dikelola oleh anggota keluarga. Bagi sebagian orang mengembangkan usaha lebih lanjut berarti harus merelakan dirinya untuk berbagi kekuasaan dan tanggungjawab kepada orang lain yang dianggap profesional. Disinilah dibutuhkan peran dari manajemen profesional dalam perusahaan yang sedang berkembang.
Tak dapat dipungkiri, para wirausahawan yang profesional memerlukan waktu yang cukup banyak untuk merubah manajemennya menjadi manajemen yang profesional. Sebelum melangkah lebih jauh terlebih dahulu seorang wirausaha harus mengetahui terlebih dahulu mengenai usaha-usaha yang berskala kecil. Usaha skala kecil ini adalah dasar untuk memulai manajemen yang profesional. Selanjutnya yaitu harus mengetahui lingkup dari kegiatan manajemen sendiri, karena seluruh kegiatan wirausaha harus diatur sesuai dengan manajemen yang baik supaya sesuai dengan tujuan dari perusahaan. Sebagai tambahan seorang pengusaha harus memahami aspek-aspek manajerial yang profesional.
Pemilik perusahaan harus bersikap profesional dalam kegiatan manajemennya. Seorang profesional harus bertindak secara efektif dalam pelaksaan seluruh kegiatan manajemen. Dalam perusahaan yang sedang berkembang dibutuhkan peran dari seluruh elemen untuk berpartisipasi dalam pelaksanaan tujuan perusahaan, karena perusahaan yang sedang berkembang ini mempunyai peluang yang sangat besar untuk terus berkiprah di dunia bisnis. Dengan beberapa ide atau gagasan yang efektif perusahaan dapat bertransformasi menjadi perusahaan yang besar dan maju. Sehingga manajeman untuk perusahaan yang sedang berkembang ini sangat penting untuk diperhatikan karena menjadi akar dari kesuksesan perusahaan.

BAB II
PEMBAHASAN

KARAKTERISTIK KHUSUS DARI MANAJEMEN PERUSAHAAN KECIL
Manajemen Tingkat Profesional
            Manajer professional adalah seorang manajer yang menggunakan metode manajemen yang sitematis dan analisis. Perbedaan besar dari jenis manajemen yang tidak ahli dan sangat profesional terletak rangkaian kesatuan. Pada manajemen yang tidak ahli para wirausaha dan manajer lain sangat bergantung pada pengalaman masa lalu, petunjuk praktis, dan tingkah pribadi dalam memberikan petunjuk pada bisnis mereka. Kebanyakan ide motivasi mereka didasarkan pada cara mereka diperlakukan pada bisnis sebelumnya atau adanya hubungan keluarga. Sedangkan pada manajemen professional, para manajer dan wirausaha sistematis dan analisis di dalam berurusan dengan permasalahan dan persoalan manajemen. Karena mereka menekankan perolehan fakta dan menyusun solusi logis, pendekatan mereka kadang digambarkan seperti ilmiah dan alam. Hal tersebut merupakan tantangan bagi para manajer perusahaan kecil untuk mengembangkan profesionalisme sebanyak mungkin.
Pendiri sebagai manajer
            Para pendiri perusahaan baru tidak selalu merupakan anggota organisasi yang baik. Mereka memang merupakan orang-orang yang kreatif, inovatif, yang mengambil resiko untuk berusaha sendiri. Tetapi para pendiri mungkin gagal untuk menghargai nilai praktik manajemen yang baik, sebagai akibatnya orientasi mereka sering berbeda dari para manajer profesional. Pada umumnya perusahaan kecil memang memiliki manajemen yang buruk. Mereka sangat rentan terhadap ancaman-ancaman. Perusahaan kecil secara tipikal kekurangan staf khusus yang cukup professional. Kurangnya dukungan spesialis yang berpengalaman dalam bidang-bidang seperti peneliti passer, analisis keuangan, periklanan dan manajemn Sumber Daya Manusia. Manajer dalam perusahaan kecil harus menentukan keputusan dalam bidang-bidang tersebut tanpa adanya staf ahli. Tetapi bagaimanapun juga manajemen yang buruk tidak universal dan dapat dihindarkan.

Pertumbuhan dan Manajemen perusahaan
            Ada 4 tahap di dalam pertumbuhan perusahaan. Dalam Tahap 1, perusahaan hanya sebuah operasional satu orang. Beberapa perusahaan memulai dengan organisasi yang lebih besar, tapi banyak juga yang dimulai dengan satu orang. Bahkan kebanyakan berjalan untuk jangka waktu yang tak terbatas. Dalam Tahap 2, wirausaha menjadi tahap pemain-pelatih, yang menyatakan secara tidak langsung partisipasi luas dalam operasional bisnis.Di samping melakukan pekerjaan dasar (apakah membuat produk, menjualnya, menulis cek atau catatan) wirausaha juga harus mengkoordinasikan usaha dari yang lain. Dalam Tahap 3, ketika sebuah pengawasan tingkat menengah ditambahkan. Dalam banyak hal, ini adalah saatnya menentukan bagi perusahaan kecil tersebut. Karena mereka harus berdiri diatas manajemen yang turun tangan langsung dan bekerja melalui lapisan manajemen yang menyelanginya.   Dalam Tahap 4, tahap organisasi formal melibatkan lebih banyak ukuran organisasi yang meningkat dan berlapis-lapis. Formalisasi organisasi merupakan pemakaian kebijakan tertulis, persiapan rencana dan anggaran, standardisasi praktik personalia, komputerisasi catatan, persiapan peta organisasi dan deskripsi pekerjaan, penjadwalan training, pendirian prosedur pengendalian dan seterusnya. Fleksibilitas dan formalitas mungkin berguna ketika perusahaan pertama kali dimulai, tapi pertumbuhan perusahaan memerlukan formalitas yang lebih besar dalam perencanaan dan pengendalian. Keahlian manajer yang besar dibutuhkan oleh wirausaha untuk menjaga atmosfer “keluarga” sambil mengenalkan manajemen professional. Selama sebuah perusahaan begerak dari Tahap 1 sampai Tahap 4, pola kegiatan kewirausahaan berubah. Wirausaha tidak lagi menjadi seorang pelaku tetapi perlahan menjadai seorang manajer.

LINGKUP PEKERJAAN MANAJERIAL
            Apa yang dilakukan para manajer, bagaimana mereka merencanakan, menjalankan kepemimpinan, mengorganisasikan dan bagaimana mereka mengendalikan operasional. Kegiatan-kegiatan ini disebut fungsi manajemen.



Perencanaan
1.      Kebutuhan akan perencanaan formal
Keadaan mempengaruhi tingkatan yang memerlukan perencanaan formal, tetapi sebagian besar bisnis dapat berfungsi lebih menguntungkan dengan meningkatkan jumlah perencanan yang dikerjakan oleh para manajer dan membuatnya lebih sistematis. Hasil perencanaan datang dalam berbagai cara. Pertama, proses pemikiran melalui masalah yang dihadapi sebuah perusahaan dan mengembangkan rencana untuk berurusan dengan masalah tersebut dapat memperbaiki produktivitas. Kedua, perencanaan memberikan sebuah focus bagi sebuah perusahaan, keputusan manajerial atas bagian tahun yang dapat dituntun dengan rencana tahunan dan para karyawan dapat bekerja secara konsisten untuk sasaran yang sama. Ketiga, bukti bahwa perencanaan meningkatkan kredibilitas dengan para kreditor, penyalur dan pihak luar lainnya.
2.      Tipe rencana
Arah dasar sebuah perusahaan ke masa mendatang dituangkan dalam sebuah dokumen yang disebut perencanaan jangka panjang atau perencanaan strategis. Perencanaan jangka panjang merupakan keseluruhan perencnaan sebuah perussahaan untuk masa mendatang. Sedangkan perencanaan strategis/jangka pendek merupakan perencanaan yang menentukan operasional sebuah perusahaan untuk satu tahun atau kurang.
3.      Perencanaan waktu
Karena para manajer sibuk memadamkan masalah-masalah yang ada, mereka tidak pernah mengurus perencanaan. Perencanaan mudah untuk ditunda dan oleh karena itu mudah untuk para manajer mengabaikan ketika berkonsentrasi pada masalah yang lebih mendesak dalam bidang produksi dan penjualan. Para manajer yang telah mengabaikan untuk merencanakan mungkin dikalahkan oleh pesaing-pesaingnya.
4.      Partisipasi karyawan di dalam perencanaan
Meskipun seorang pemilik perusahaan kecil secara pribadi seharusnya menghabiskan waktu untuk perencanaan, tanggung jawab ini didelegasikan beberapa tingkat pada anggota bisnis yang lain. Semakin besar organisasi tersebut, semakin penting untuk mendelegasikan beberapa perencanaan pada karyawan yang paling mahir pada bidang-bidang tertentu. Para manajer yang progresif telah menemukan bahwa ide-ide para karyawan sering berguna dalam mengembangkan solusi untuk permasalahan perusahaan.
5.      Keterlibatan pribadi wirausaha
Dalam sebagian besar perusahaan kecil, manajer pemilik bukanlah seseorang yang tidak dikenal, tapi seorang yang melihat dan berhubungan dengan karyawan dalam bagian dari jadwal kerja normal mereka. Jika hubungan atasan-bawahan bagus, para karyawan dalam perusahaan kecil mengembangkan perasaan kesetiaan pribadi yang kuat pada pimpinan mereka. Situasi ini secara keseluruhan berbeda dengan situasi perusahaan besar, tempat sebagian karyawan tidak pernah melihat direktur perusahaan. Dengan menciptakan lingkungan yang mendorong interaksi pribadi, pemimpin sebuah perusahaan kecil dapat memperoleh yang terbaik dari para karyawannya dan juga memberikan dorongan yang kuat pada para calon karyawan. Sebagian besar manajer memilih lingkungan organisasi yang meminimalkan politik jabatan sebagai factor untuk maju. Dengan menciptakan atmosfer yang ramah sehingga menghindari intrik yang biasa dalam beberapa organisasi, seorang wirausaha dapat membangun sebuah lingkungan yang sangat menarik bagi sebagian besar karyawan dan menguntungkan produktivitas perusahaan.
6.      Komunikasi yang efektif
Kunci lain menuju organisasi yang sehat adalah komunikasi yang efektif, yaitu membuat para manajer dan karyawan untuk berbicar satu sama lain dan secara terbuka berbagi permasalahan dan ide. Pada tingkatan tertentu, hierarki manajemen harus dirancang sedemikian rupa sehingga karyawan pada semua tingkat dapat berbicara dengan bebas dengan karyawan yang lebih tinggi. Hasilnya, komunikasi dua arah, sebuah perbedaan yang jauh sekali dari ide kuno bahwa para manajer memberi perintah dan para karyawan menjalankan. Seorang manajer perusahaan kecil dapat menggunakan tiap teknik praktik berikut ini untuk merangsang komunikasi dua arah.

  • Sesi penelaahan kinerja secar periodic untuk mendiskusikan ide-ide para karyawan, pertanayaan, keluhan, dan harapan akan pekerjaan.
  • Papan pengumuman untuk membuat para karyawan selalu mendapatkan informasi memgenai perkembangan yang memengaruhi mereka dan perusahaan.
·         Kotak saran untuk mendapatkan ide para karyawan.
·         Pertemuan staf untuk mendiskusikan pemasalahan dan urusan umum.
Pengorganisasian
1.      Struktur yang tidak terencana
Dalam perusahaan kecil, struktur organisasi cenderung berkembang dengan sedikit perencanaan yang disengaaj. Para karyawan tertentu mulai melakukan fungsi tertentu ketika perusahaan tersebut baru dan mempertahankan fungsi-fungsi itu ketika perusahaan sudah dewasa. Tanggung jawab untuk fungsi lain disebarkan atas jumlah posisi, meskipun mereka menjadi penting sekali sehingga sebuah perusahaan tumbuh.
2.      Rantai Komando
Merupakan saluran komunikasi vertical resmi dalam sebuah organisasi. Rantai komando menyatakan secara tak langsung hubungan atasan-bawahan dengan aliran instruksi ke bawah, tapi rantai komando melibatkan lebih banyak hubungan. Ini juga merupakan saluran untuk komunikasi dua arah. Permasalah terjadi ketika para manajer atau karyawan mengabaikan lini komunikasi formal. Kesetiaan pada rantai komando tak dapat sempurna, sebuah organisasi yang rantai komandonya kaku akan menjadi perusahaan yang birokratis dan tidak efisien.
3.      Organisasi lini dan staf
Adalah struktur organisasi yang meliputi spesialis staf  yang membantu manajemen. Kegiatan lini merupakan kegiatan yang memberikan kontribusi secara langsung pada tujuan utama sebuah perusahaan. Kegiatan staf mendukung kegiatan lini. Kesemuanya mengandung kesatuan, yaitu kesatuan komando, dimana situasi yang di dalamnya instruksi karyawan dating secara langsung hanya dari satu pengawa yang dekat.
4.      Kelompok informal dalam organisasi
Tipe stuktur organisasi hanya mendiskusikan tujuan hubungan formal diantara para anggota dari sebuah organisasi. Semua organisasi bagaimanapun juga memiliki kelompok informal, apapun bentuknya. Meskipun kelompok informal tidak diciptakan oleh manajemen, para manajer seharusnya mengamati dan mengevaluasi pengaruh kelompok tersebut pada berfungsinya seluruh organisasi. Interaksi informal diantara para bawahan dan para manajer dapat memudahkan kinerja pekerjaan dan dapat juga membuat kehidupan di tempat kerja lebih menyenangkan bagi  setiap orang.
5.      Rentang kendali
Yaitu merupakan jumlah karyawan yang diawasi oleh seorang manajer. Dengan bertumbuhnya sebuah perusahaan yang sangat kecil dan bertambahnya karyawan, rentang kendali perlu diperpanjang. Wirausaha sering memiliki kecenderungan untuk memperpanjang rentang kendali tersebut terlalu jauh. Hal tersebut untuk mengnawasi semua karyawan yang ditambahkan dengan berjalanannya waktu.
6.      Pendelegasian otoritas
Seorang manajer memberi hak kepada bawahan untuk bertindak atau membuat keputusan. Menyerahkan fungsi yang kurang penting kepada bawahan dengan mendelegasikan otoritas membebaskan atasan untuk melakukan tugas yang lebih penting. Pendelegasian otoritas penting untuk operasional sebuah perusahaan kecil yang memuaskan dan mutlak merupakan sebuah prasyarat untuk pertumbuhan sebuah perusahaan. Kegagalan untuk mendelegasikan merupakan alasan banyak perusahaan tidak pernah tumbuh di luar bisnisnya yang berukuran kecil sehinggga dapat langgsung diawasi secara terperinci oleh pemiliknya.     
 Pengawasan
            Walaupun perencanaannya baik, organisasi jarang berfungsii dengan sempurna. Sebagai hasilnya, para manajer harus memonitor operasional untuk menetukan penyimpangandari rencana dan memastikan bahwa perusahaan berfungsi seperti yang diharapkan. Kegiata manajerial yang memeriksa kinerja dan membenarkannya ketika diperlukan merupakan bagian fungsi pengendalian manajerial, mereka bertugas untuk menjaga bisnis pada jalannya. Proses pengendalian dimulai dengan pembuatan standar. Ini merupakan bukti hubungan antara peencanaan dan pengendalian, untuk ini melalui peencanaan dan penyusunan sasaran sehinggga standar pengendalian dibuat. Para pembuat rencana mengubah sasaran  kedalam standar agar dapat diukur. Sebuah sasaran yang diperlukan untuk meningkatkan pangsa pasar. Tindakan perbaika dibutuhkan ketika kinerja menyimpang secara signifiikan dan standar dalam sebuah arah yang tidak menguntungkan. Untuk mencegah penyimpangan yang berulang, tindakan seperti itu harus disertai dengan sebuah analisis penyebab penyimpangan. Agar sebuah permasalahan secara efektif dikendalikan, tindakan perbaikan harus mengidentifikasikan penyebab sebenarnya.

MANAJEMEN WAKTU
Seorang manajer pemilik perusahaan kecil menghabiskan sebagian hari kerja di garis depan (menemui para konsumen, pemecahan masalah, mendengarkan keluhan konsumen, berbicara dengan para penyalur, dan sejenisnya). Dia memecahkan permasalahan seperti itu hanya dengan bantuan staf yang sedikit. Sebagai hasilnya, energy dan kegiatan manajer, pemilik tersebar dan waktu menjadi sumberdaya yang langka. 
Permasalahan dari tekanan waktu
            Waktu yang digunakan oleh sebagian besar para pemilik bisnis baru sangat panjang. Para manajer mungkin terlalu sibuk untuk melihat perwakilan penjualan. Yang dapat memasok informasi pasar pada produk dan proses baru, terlalu sibuk untuk membaca daftar bacaan perdagangan atau teknis yang akan menceritakan pada mereka apa yang mungkin disesuaikan untuk penggunaan mereka sendiri, terlalu sibuk untuk memberikamn pada para karyawan instruksi yangh dibutuhkan untuk melakukan pekerjaan dengan benar. Sayangnya, bekerja lama dan berat seperti ini mungkin merugikan seorang wirausaha mengenai kesehatan pribadi, hubungan keluarga dan keefektifan dalam kepemimpinan bisnis.
Penghemat waktu bagi para manajer yang sibuk
            Bagian dari solusi permasalahan tekanan waktu yaitu penerapan praktik organisasi yang didiskusikan dalam bagian yang terdahulu. Sebagai contoh, ketika memungkinkan, manajer sebaiknya memberikan tugas pada bawahan yang dapat bekerja tanpa pengawasan melekat. Supaay pendelegasian seperti itu berhasil, tentu saja seorang manajer pertama harus memilioh dan mnelatih karyawan yang memenuhi syarat. Penghemat waktu yaitu pengunaan waktu yang efektif. Sedikit waktu akan diselesaikan jika seorang berganti-ganti dari satu tugas ke tugas lain dan kembali lagi. Langkah pertama dalam manajemen waktu seharusnya diteliti berapa banyak waktu yang biasanya digunakan pada berbagai kegiatan. Manajemen waktu yang efektif membutukan disiplin diri. Seorang mungkin mulai dengan maksud yang baik tapi hilang ke dalam kebiasaan menyelesaikan apapun yang dia temukan untuk dikerjakan saat itu. Penundaan merupakan pencurian waktu yang berulang-ulang. Banyak manajer menunda tugas yang tidak menyenangkan dan suakr, mundur pada kegiatan yang sepele dan kurang mengancam dan merasionalisasikan bahwa mereka menyingkirkan tugas tersebut dengan tujuan untuk dapat berkonsentrasi lebih baik pada tugas yang lebih penting.

BANTUAN MANAJEMEN DARI PIHAK LUAR
            Karena para wirausaha cenderung untuk menjadi pelaku yang lebih baik daripada manajer, mereka sebaiknya mempertimbnangkan bantuan manjemen dari pihak luar. Bantuan pihak luar seperti itu dapat menambah pengetahuan pribadi manajer dan keahlian dari beberapa spesialis staf pada penggajian perusahaan.
Kebutuhan akan pihak luar
            Wirausaha yang tipikal tidak hanya kurang dalam keahlian manajerial tetapi juga kekurangan waktu untuk membagi ide dengan sesame wirausaha. Dengan menggunakan konsultasi manajemen, para wirausaha dapat mengatasi beberapa permasalahan manajerial dabn mengurangi permasalahan isolasi mereka. Lagipula seorang konsultan dapat membantu orang dalam secara langsung terlibat sebuah permasalahan bisnis dengan melihat masalah secara jelas. Konsultan juga dapat membantu manajer memperbaiki pembuatan keputusan melalui pengumpulan fakta organisasi yang lebih baik dan pengenalan teknik ilmiah analisis.
Sumber bantuan manajemen
            Para manajer yang mencari bantuan manajemen dapat melihat pada banyak sumber. Meliputi incubator bisnis, progam SBA, dan konsultan manajemen. Pendekatan lain yang dapat digunakan wirausaha untuk memperoleh bantuan termasuk masyarakat penasihat dan perpustakaan universitas, menghadiri kelas sore pada akademi setempat, dan mempertimbangkan saran dari teman dan para konsumen.        
Inkubator bisnis
            Sebuah incubator bisnis merupakan organisasi yang menawarkan bantuan baik pelayanan tem;pat, manajerial maupun administrasi pada bisnis baru. Sebuah incubator bisnis menyediakan atmosfer yang mendukung untuk bisnis berbulan-bulan awal keberadaannya, ketika bisnis sangat rapuh dan rentan terhadap bahaya eksternal dan kesalahan internal. Jika incubator bekerja seperti yang seharusnya, calon bisnis memperoelh kekuatan dengan segera dan dalam satu tahun atau seterusnya, meninggalkan lingkungan inkubatik.
Kelompok mahasiswa penasihat
            Banyak akademi dan universitas memiliki kelompok mahasiswa penasihat yang mau membantu bisnis berskala kecil. Kelompok ini dan mahasiswa senior dan yang sudah lulus, dibawah petunjuk anggota perusahaan, bekerja dengan pemilik perusahaan kecil dalam menganalisis dan memberikan solusi pada permasalahan bisnis.
Konsultan manajemen
            Para konsultann manajemen melayani bisnis berskala kecil sama baiknya dengan korporasi besar. Tipe jangkauan konsultan dari para pengusaha global yang besar sampai perusahaan kecil dan operasional dua orang. Para manajer perusahaan kecil, bagaimanapun sering enggan menggunakan penasihat dari pihak luar. Baik permasalahan umum maupun khusus mungkin membutuhkan bantuan pihak luar. Perusahaan mungkin memerlukan sebuah perencanaan keuangan, sebuah program pemasaran, kelas pelatihan khusus, atau sebuah system akuntansi. Atau keadaan darurat mungkin memerlukan seorang untuk bertindak secara temporer dalam posisi manajemen tertentu.
Network kewirausahaan
            Para wirausaha memperoleh bantuan dari kawan sebaya melalui jaringan, proses pengembangan dan keikutsertaan dalam hubungan informasi yang menguntungkan. Begitu para pemilik bisnis bertemu dengan para pemilik bisnis lainnya, mereka menemukan persamaan kepentingan pada pertukaran ide dan pengalaman. Tempat untuk pertemuan seperti itu mungkin berupa asosiasi perdagangan, klub masyarakat, organisasi persaudaraan, atau situasi lain yang membawa wirausaha ke dalam kontak satu sama lain. Tentu saja jaringan perorangan dari seorang wirausaha tidak terbatas pada wirausaha lain, tapi rang-orang tersebut mungkin bagian yang paling signifikan dari jaringannya.
Bisnis dan profesional lain
            Keanekaragaman bisnis dan kelompok professional menyediakan bantuan manajemen. Dalam banyak kasus, bantuan seperti itu merupakan bagian Dari hubungan bisnis. Sumber-sumber nasihat manajemen meliputi abnkir, akuntan public bersertifikat, pengacara, agen asuransi, penyalur, asosiasi perdagangan, dan majelis perdagangan. Ini membutuhkan inisiatif untuk memilik bantuan manajemen yang tersedia dari kelompok tersebut.

STRATEGI-STRATEGI YANG DIGUNAKAN DALAM PROSES PENGEMBANGAN
1.   Strategi penetrasi
Strategi Penetrasi (penetration strategy)merupakan strategi untuk tumbuh dengan cara mendorong para konsumen lama untuk membeli lebih banyak produk perusahaan. Dengan pembelian produk yang berulang oleh konsumen, maka kegiatan pemasaran akan menjadi efektif. Strategi ini dapat dilakukan dengan cara melakukan kampanye pemasaran yang ekstensif agar konsumen kembali tertarik pada produk yang lama.

2.   Strategi pengembangan pasar
Strategi Pengembangan Pasar (market development strategy) dilakukan dengan cara menjual produk-produk yang sudah ada kepada konsumen baru. Sebelum melakukan proses penjualan, perlu diperhatikan beberapa hal yang berkaitan dengan konsumen baru. Konsumen-konsumen baru tersebut dapat dikategorikan berdasarkan lingkup geografi, lingkup demografi, dan berdasarkan penggunaan produk baru.
a.       Lingkup Geografi
Dalam lingkup geografi, produk-produk yang telah dibuat oleh perusahaan dijual kepada penduduk yang berada di lokasi baru. Contoh yang paling jelas adalah ketika perusahaan dalam negeri mulai melakukan ekspor. Produsen harus mengetahui kemungkinan adanya perbedaan bahasa atau persyaratan hokum yang diterapkan di daerah yang akan dituju.

b.      Lingkup Demografi
Demografi digunakan untuk mengarakterisasi konsumen berdasarkan pendapatan, tempat tinggal, pendidikan, usia, jenis kelamin, dll. Sebagai contoh, sebuah perusahaan game sepak bola yang menarget konsumen laki-laki mulai usia anak-anak hingga dewasa atau perusahaan boneka yang menarget konsumen wanita untuk usia anak-anak hingga remaja. Dengan mengetahui siapa target yang akan dituju, produsen akan lebih mengetahui cara untuk memproduksi barang-barangnya secara efektif dan efisien.
c.       Penggunaan Produk Baru
Orang-orang yang belum terbiasa dalam penggunaan produk yang masih baru kadang-kadang masih keliru dalam memanfaatkan produk itu dengan baik. Atau mungkin justru mengubah fungsi produk tersebut menjadi fungsi yang tidak seharusnya. Contohnya pada saat pertama kali handphone mulai memasyarakat. Alat tersebut dapat mengeluarkan suara / musik yang membuat anak-anak penasaran. Karena rasa penasaran tersebut, mereka membunyikan handphone tersebut lalu menempelkannya di telinga agar musiknya terdengar dengan jelas. Hal itu tentu saja tidak baik untuk kesehatan telinga. Karena itu, produsen handphone akhirnya mulai melengkapi produknya dengan fasilitas baru yaitu music player dan juga headset yang aman untuk mendengarkan musik.

3.   Strategi diversifikasi
Strategi Diversifikasi (Diversification strategy) adalah menjual produk baru pada pasar yang juga baru. Terdapat tiga macam diversifikasi yang berkaitan, yang dapat dijelaskan melalui rantai nilai tambahan (value-added chain). Rantai nilai tambahan memperlihatkan langkah-langkah yang dibutuhkan untuk membuat bahan mentah menjadi sebuah produk dan mengantarkannya ke konsumen. Ada nilai tambah pada setiap mata rantai yang dilewati. Contohnya seperti gambar berikut


Integrasi mundur (backward integration) adalah menelusuri rantai nilai tambahan ke belakang (ke atas) menuju bahan mentah, di mana produsen juga merupakan penjual bahan mentah. Pada intinya, perusahaan bertindak sebagai pemasok dirinya sendiri. Integrasi maju (forward integration) adalah mengambil langkah ke depan (bawah) pada rantai nilai tambah ke arah konsumen, yang berarti perusahaan juga menjadi penjual barang-barang akhir.
Integrasi maju atau mundur ini memberikan manfaat bagi perusahaan diantaranya adalah:
1.      Perusahaan sudah memiliki dasar dan tujuan untuk berkembang
2.      Menjadi pemasok atau pembeli bagi diri sendiri menyediakan kesempatan strategis untuk melakukan transaksi dengan lebih efisien daripada melakukan transaksi dengan perusahaan lain
3.      Beroperasi sebagai pemasok atau pembeli pada bisnis memberikan kesempatan belajar yang dapat memunculkan proses-proses baru dan juga perbaikan-perbaikan terhadap produk baru yang tidak akan ada jika integrasi ini tidak terjadi.


4.   Strategi pengembangan produk
Strategi Pengembangan Produk (product development strategy) adalah metode untuk berkembang dengan cara mengembangkan dan menjual produk-produk baru pada orang yang telah membeli produk-produk lama dari perusahaan. Strategi ini memberikan keuntungan berupa kesempatan untuk memanfaatkan sistem distribusi yang sudah ada dan reputasi korporasi yang telah dimiliki perusahaan dengan para konsumennya.



















BAB III
PENUTUP


  1. Manajer professional adalah seorang manajer yang menggunakan metode manajemen yang sitematis dan analisis. Perbedaan besar dari jenis manajemen yang tidak ahli dan sangat profesional terletak rangkaian kesatuan. Pada manajemen yang tidak ahli para wirausaha dan manajer lain sangat bergantung pada pengalaman masa lalu, petunjuk praktis, dan tingkah pribadi dalam memberikan petunjuk pada bisnis mereka. Kebanyakan ide motivasi mereka didasarkan pada cara mereka diperlakukan pada bisnis sebelumnya atau adanya hubungan keluarga. Sedangkan pada manajemen professional, para manajer dan wirausaha sistematis dan analisis di dalam berurusan dengan permasalahan dan persoalan manajemen.
  2. Apa yang dilakukan para manajer, bagaimana mereka merencanakan, menjalankan kepemimpinan, mengorganisasikan dan bagaimana mereka mengendalikan operasional. Kegiatan-kegiatan ini disebut fungsi manajemen. Lingkup pekerjaan manajerial dibagi menjadi, perencanaan, pengorganisasian, dan pengawasan.
  3. Seorang manajer pemilik perusahaan kecil menghabiskan sebagian hari kerja di garis depan (menemui para konsumen, pemecahan masalah, mendengarkan keluhan konsumen, berbicara dengan para penyalur, dan sejenisnya). Dia memecahkan permasalahan seperti itu hanya dengan bantuan staf yang sedikit. Sebagai hasilnya, energy dan kegiatan manajer, pemilik tersebar dan waktu menjadi sumberdaya yang langka.  Para manajer harus memahami pentingnya manajemen waktu.
  4. Karena para wirausaha cenderung untuk menjadi pelaku yang lebih baik daripada manajer, mereka sebaiknya mempertimbnangkan bantuan manjemen dari pihak luar. Bantuan pihak luar seperti itu dapat menambah pengetahuan pribadi manajer dan keahlian dari beberapa spesialis staf pada penggajian perusahaan.
  5. Strategi yang digunakan dalam proses perkembangan merupakan beberapa strategi yang efektif seperti :strategi penetrasi, strategi pengembangan pasar, strategi diversifikasi, dan strategi pengembangan produk.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Blogger news

Blogroll